Ketika Tangan Allah Bekerja
“Mimpi tak akan dapat diraih tanpa campur tangan Allah.”
Setiap orang pasti punya polemik dalam hidupnya, termasuk aku. Saat ini aku sedang mengalami masalah finansial. Sehingga hidupku tak lagi seperti sebelumnya. Setiap hari aku memikirkan bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan ekonomi. Ketika aku tidak mampu melakukan pekerjaan yang orang lain bisa lakukan, aku merasa berkecil hati. Hutangku bertambah dan beban hidupku meningkat. Aku merasa putus asa dan tidak tahu bagaimana caranya agar bisa merubah keadaan.
Hatiku tidak tenang dan resah, padahal Allah telah menjamin hidup seseorang, tapi apakah dengan aku hanya berdiam diri saja semua itu sudah bisa memperbaiki nasib? Sepertinya aku meragukan hal ini. Apa yang bisa kulakukan, akan kucoba apapun itu. Aku nekad untuk kuliah demi mengupgrade diri, tapi bukannya malah menyelesaikan masalah. Hal itu justru, menambah masalah baru karena aku tak mampu membayar biaya kuliah dan terancam drop out.
Orang bilang, di zaman modern ini mudah untuk sukses. Hanya dengan bermodalkan ponsel, banyak orang yang bisa usaha. Salah satunya dengan membuat konten. Namun, itu tidak mudah. Ya, hal itu tidak bisa instan dan aku sendiri tidak memahami caranya. Sehingga otakku terus berpikir, bagaimana agar semua yang aku inginkan dapat terlaksana. Aku coba untuk bergabung ke dalam kelas affiliate, tapi aku ditipu.
Masalah baru muncul. Kelas affiliate itu berbayar. Bahkan, ponselku pernah diretas dan aku trauma. Sehingga aku merasa takut untuk kerja paruh waktu secara online karena selalu ada rintangan yang menghalangi. Orang bilang, nonton YouTube bisa dapat cuan, baca novel pun dapat cuan dan menulis di platform juga dapat cuan. Nyatanya tidak semudah itu, jika kita tidak konsisten maka, semua itu tidak bisa menjamin untuk kita mendapat cuan. Ya, di dalam otakku hanya berpikir bagaimana caranya mendapat cuan dan keluar dari jebakan hutang.
Aku punya Impian, aku ingin punya tabungan umroh. Aku ingin beribadah haji di sisa umurku sebelum ajal menjemput. Itu adalah salah satu impianku. Namun, keadaan saat ini tidak bisa. Aku terjebak semakin dalam. Ya, perasaan menyerah membuatku berada dalam titik nadir kehidupan. Makan tak enak, tidur tak nyenyak dan semua rutinitas hidup yang kujalani tak lagi bersemangat. Aku hilang arah dan tak tahu jalan keluar dari semua masalah.
Aku berpikir, bagaimana cara agar konsisten membranding diri mulai dari nol, ketika begitu banyak kesibukan. Aku mengajar di sebuah lembaga pendidikan, tapi honornya sangat kecil. Kami tidak tahu harus bagaimana caranya bertahan hidup. Semua perhiasan sudah digadai. Kontrakan pun tidak dibayar-bayar oleh penyewa, rasanya miris.
Kami tidak tahu harus menjual apa lagi. Modal sudah habis dan kami tidak bisa berdagang. Begitu pun mengharap bantuan dari saudara dan orang lain. Hidup tak lagi bersemangat karena kami tak mampu membayar tagihan. Mulai dari tagihan listrik, pendidikan dan kebutuhan hidup. Namun, saat sedang dalam keadaan terpuruk, aku membaca sebuah tulisan yang menyentil di hati.
“Saat kamu memperbaiki hubungan dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki kehidupanmu.” Kalimat ini membuatku sadar. Mungkin selama ini aku lalai dan hanya fokus dengan kesulitan hidup, sehingga aku lupa ada Allah. Ketika diri tak lagi bersandar pada Allah semua jalan keluar tertutup. Harapan semakin pupus. Padahal, Allah Swt menyampaikan pesan dalam surat Al-Insyirah bahwa dibalik setiap kesulitan pasti akan datang kemudahan.
Sejak saat itu, aku belajar memperbaiki hubunganku dengan Allah dengan cara menjalankan perintah-Nya. Aku mulai rajin sholat. Baik wajib maupun sunah. Aku juga rajin berbagi kebaikan, meskipun hanya dengan tenaga yang aku miliki. Aku tidak pelit ilmu dan aktif membantu kegiatan masyarakat. Aku tidak punya apa-apa selain Allah, sehingga aku berjuang untuk bangkit dari keterpurukan. Aku terdesak oleh keadaan dan melakukan semua ikhtiar dalam mencari rejeki. Justru, di saat itulah tangan Allah bekerja. Lama kelamaan, hutang kami lunas dan aku bisa menjalani hidup dengan cukup.
Ketika kita yakin dengan pertolongan Allah, semua hal menjadi ringan. Inilah alasan kenapa kita tidak boleh meninggalkan perintah Allah. Jika hati kita dekat dengan Allah, semua hal yang mustahil akan menjadi sangat mungkin. Boleh jadi kita terjebak oleh rasa putus asa, tapi tangan Allah bekerja. Tidak ada sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah. Jika kita mendekat pada Allah satu langkah, maka Allah akan mendekati kita dua langkah. Doa kita akan diijabah oleh Allah, jadi jangan malas beribadah dan berdoa.
Usaha dan doa adalah pengiring kesuksesan kita. Dua hal ini menjadi penting, ketika kita sudah tak tahu bagaimana lagi untuk bangkit. Tetap jalani hidup ini, meskipun begitu banyak beban. Jika kita tetap sabar dan bersyukur, maka suatu saat kita akan menikmati manisnya hidup ini.
Jangan menyerah dan raih semangatmu karena semua masalah, ada campur tangan Allah. Bisa jadi Allah menguji kita karena kita lalai dan dengan ujian ini, kita jadi semakin taat pada Allah. Maka, berharaplah pada Allah dan gantungkan hidup hanya pada-Nya, dengan begitu kamu akan jauh lebih bahagia.
Komentar
Posting Komentar