Ketika Beban Pikiran Menghambat Kesuksesan


 Tidak tahu harus ditumpahkan ke mana beban pikiranmu? Tak tahu harus dibawa kemana masalahmu? Kenapa tidak kau tuliskan. Dari tulisan akan menjadi sejarah hidup yang suatu saat bisa kau syukuri. Ya. Tulisan itu akan jadi karya.

Suatu saat aku pernah menulis begini: "Sudah dulu ya beban pikiran aku mau istirahat."

Tulisan ini aku buat saat hati sedang ditimpa rasa resah.

Coba kamu renungkan, bisa tidak kita mengatakan hal itu pada otak? 

Seandainya kamu bisa mengontrol pikiranmu sendiri bisa jadi, kamu telah pandai menaklukkan pikiran dan itu prestasi yang luar biasa.

Nggak gampang untuk tegas pada diri sendiri. Pastinya selalu terganggu karena si beban pikiran selalu berisik 

Coba deh bilang setiap hari, biasakan di lawan. Jangan diiiyakan terus. 

Boleh dong melepas beban itu, jadi kamu dan tubuhmu lebih sehat.

Apalagi psikismu udah rentan kayak orang lupa sama diri sendiri.

Sebentar-sebentar lupa makan, lupa hari, dan bahkan, lupa jumlah rakaat sholat.

Emang boleh dilawan pikiran itu? Iya boleh dong. 

Nggak semua beban itu perlu dipikirin lagian nggak ada untungnya, kan. 

Biarkan saja pikiran itu berlalu, fokus sama kesibukanmu. Bukankah hidupini masih panjang? Masih banyak hal positif yang harus kamu lewati.

Jangan sampai beban pikiran mengganggu aktivitasmu. Biarkan beban itu berlalu pergi. 

Sudahi saja kamu hanya perlu rileks dan tenang.

Jalani hidup ini dengan baik tanpa drama atau apapun yang membuatmu terbebani. Jalani saja seperti air yang mengalir. Jangan khawatir ada Allah. 

Hadapi segala ketakutan itu. Jangan lupa untuk berzikir sama Allah. Segala ujian akan berlalu. Hari esok pasti lebih baik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Harian Mereguk Ilmu

Perasaan Terbuang, Si Anak Broken Home

Intisari Ilmu, Workshop Guru Menulis “Bukan Hanya Sekadar Tulisan Biasa”