Kotak Mimpi yang Terbelenggu
Sejumput kopi temani malam penuh bintang
Di antara pesta kembang api
Ku duduk termenung menatap hampa tanpa jiwa
Tawa terdengar di penjuru kota tapi aku jadi bisu
Denting waktu melibas
Angin malam mengembus sepoi
Jiwaku melipat memori masa silam
Tapi roda waktu tak mungkin kembali
Jejak sesal membayangi
Ah, asaku ingin memeluk langit
Tapi sayang langit tak berpihak padaku
Jiwaku berkecamuk dalam rintihan malam
Ku hitung waktu dalam penantian
Tapi waktu makin menjauh
Hidupku ini bagai lakon drama
Aku terjebak dalam kisahnya
Pupus, kotak mimpiku kosong
Dalam titik pasrah ku langitkan doa
Asa terpendam didalamnya
Meski tak bisa kudekap
Tapi asaku terbang
Memeluknya dalam rintihan malam
Komentar
Posting Komentar